Langsung ke konten utama

Tingkatkan Literasi, I Wayan Sumatra Serahkan 2 Buku DBR (Di Bawah Bendera Revolusi)

Bulan Bung Karno Di Kabupaten Karangasem dilaksanakan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dilakukan oleh Dinas Perpustakaan Kabupaten Karangasem dengan  Menyelenggarakan layanan perpustakaan khusus koleksi buku buku Bung Karno yang dikemas dengan rubrik Pojok Baca Bung Karno sejak 6 - 21 Juni 2021.

Dalam bulan Bung Karno yang merupakan momen awal "Memori Kolektif" bagi kita agar tetap mengambil makna/spirit Pendiri Bangsa, dari beliau lahir sampai dengan akhir hayatnya pada bulan Juni dan terutama lahirnya ide besar "Philosophisce Grondslag" adalah pondamen, filsafat, pikiran sedalam-dalamnya  yang di atasnya didirikan gedung "Indonesia Merdeka" yang kekal dan abadi. 

 

Dalam kesempatan ini, I Wayan Sumatra, ST sebagai salah satu anggota Dewan Perwakilan Daerah Kab. Karangasem dari Fraksi PDI Perjuangan yang notabena adalah seorang yang sangat mengagumi pemikiran-pemikiran "The Founding Father" Bangsa Indonesia Bung Karno memberikan sumbangsihnya yaitu 2 buah buku dengan judul "DI BAWAH BENDERA REVOLUSI JILID 1 & 2". Buku tersebut diiserahkan langsung kepada Kepala Dispustaka Kab. Karangasem I Wayan Astika pada 18 Juni 2021.

 

Dibawah Bendera Revolusi adalah buku fenomenal yang menghimpun tulisan-tulisan Soekarno pada masa penjajahan Belanda (1917 – 1925) dan pertama kali diterbitkan pada tahun 1959 oleh sebuah Panitia Penerbitan di bawah pimpinan H. Mualliff Nasution. Pada tahun 1963 buku monumental itu mengalami cetak ulang yang kedua dan hanya dalam waktu dua minggu sudah habis terjual. Tidak mengherankan setelah itu pencetakan kembali dilakukan setiap tahun. Terakhir kali, tahun 1965 buku itu untuk keempat kalinya dicetak ulang. Ini menunjukkan bahwa keinginan rakyat Indonesia untuk memiliki buku itu sangat besar. Pada tahun 1964, Panitia Penerbit Dibawah Bendera Revolusi juga menerbitkan jilid kedua buku tersebut yang memuat 20 pidato 17 Agustus yang disampaikan Soekarno kepada rakyat Indonesia dari tahun 1945 hingga 1964.

 

Menurut catatan penerbit, judul Dibawah Bendera Revolusi adalah judul yang dipilih oleh Soekarno sendiri, untuk menandai bahwa pemikiran-pemikiran itu lahir dalam kondisi Indonesia yang sedang menuju revolusi kemerdekaannya. Pada cetakan kedua tahun 1963 dan 1964, penerbit memberikan tambahan bahwa Dibawah Bendera Revolusi adalah suatu bukti bahwa segala kebijakan politik yang ditempuh Soekarno pada masa itu mempunyai pembenaran sejarah dalam pemikiran Soekarno muda. Gagasan politik anti-imperialisme telah menjadi bahan pemikiran Soekarno jauh sebelum Indonesia merdeka.

 

Dalam buku Dibawah Bendera Revolusi jilid pertama, terdapat 61 tulisan Soekarno muda yang pernah dimuat dalam berbagai media cetak, seperti Suluh Indonesia Muda, Fikiran Ra’jat, Pandji Islam, dan Pemandangan. Tulisan Soekarno itu mencakup tema-tema agraria, strategi politik nasional, seruan terhadap kaum Marhaen, pandangan Soekarno tentang Islam, ulasan pemikiran tokoh dunia seperti Karl Marx dan Mahatma Gandhi, perkembangan politik dunia, hingga kritik dan komentarnya terhadap Mohammad Hatta yang kemudian mendampinginya memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

 

Kelihaian Soekarno dalam memainkan kata-kata dalam setiap pidatonya, diksi dan pilihan kalimatnya yang menyihir para pendengarnya juga tercermin dalam gaya bahaya yang digunakan oleh Soekarno muda. Sepertinya ketika menulis Soekarno merasakan dirinya sedang berorasi langsung di hadapan para pembacanya. Bahasa yang digunakan cukup lugas, pilihan kata demi kata sangat menarik, terutama untuk membuat judul tulisan. Simak saja judul-judul seperti Islam Sontoloyo, Tabir Adalah Lambang Perbudakan, Kuasanya Kerongkongan, dan 1.000.000.000 extra! yang termuat dalam jilid pertama Dibawah Bendera Revolusi . Judul yang indah juga selalu Soekarno sematkan dalam setiap pidato 17 Agustus yang ia sampaikan kepada seluruh rakyat Indonesia. Lihat saja judul-judul seperti Sekali Merdeka, Tetap Merdeka!; Rawe-Rawe Rantas, Malang-Malang Putung!; Tetap Terbanglah Radjawali; Genta Suara Republik Indonesia, dan banyak lainnya yang begitu melekat pada telinga seluruh rakyat Indonesia kala itu.

 

Di atas lisan dan tulisan Sekarno semua permasalahan bangsa, perkembangan sejarah dunia mutakhir, berbagai teori baru yang dikemukakan oleh para tokoh dunia, masalah-masalah agama, kecaman politik yang serius, bisa disampaikan kepada rakyat Indonesia dengan bahasa yang mudah dimengerti dan mampu menyihir kesadaran mereka. Maka bukan berlebihan, ketika Soekarno telah menyadari kepiawaiannya itu ia berani menyatakan diri bahwa Soekarno adalah Penyambung Lidah Rakyat.

 

Melalui dua jilid buku Dibawah Bendera Revolusi ini bangsa Indonesia akan dibawa untuk mengenali sosok pemikiran Soekarno dalam arti yang sebenarnya. Dari tulisan pada periode pergerakan nasional hingga pidatonya pada era 1950-an dan 1960-an menunjukkan rangkaian pemikiran yang konsisten. Gagasan politik nasakom Soekarno (yang tidak mudah kita terima) akan mudah kita cermati dalam tulisan Nasionalisme, Islamisme, dan Marxisme pada jilid pertama buku. Sikap berdikari dalam ekonomi dan politik yang dicanangkan Soekarno telah ia tunjukkan dalam beberapa tulisannya yang begitu mengagumi Mahatma Gandhi di India. Lalu bagaimana religiusitas seorang Soekarno, Islam apa yang ia anut selama hayatnya akan dapat kita mengerti dalam Surat-surat Islam dari Ende pada jilid pertama buku.

#pdiperjuangan

#karangasemerabaru

#nangunsatkertilokabali


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELANJA DAERAH, SUMATRA: JANGAN ADA MASYARAKAT YANG TIDAK DILAYANI BPJS KESEHATAN!!

Keberadaan anggaran pendapatan dan belanja daerah merupakan hak atau wewenang yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk membangun daerah dan masyarakatnya sesuai dengan potensi dan kulturnya, sehingga pemerintah daerah dituntut untuk menyusun kebijakan umum belanja daerah yang pro rakyat disamping juga untuk mendukung pembangunan pemerintah secara nasional di masa pendemi seperti sekarang ini. Dalam penyusunan belanja daerah, pemerintah berkolaborasi dengan dewan perwakilan rakyat daerah untuk mendapatkan aspirasi masyarakat yang diwakilinya. I Wayan Sumatra anggota DPR D Karangasem dari fraksi PDI Perjuangan menyatakan bahwa dalam penyusunan kebijakan umum belanja daerah harus berpedoman pada aturan perundang – undangan yang berlaku seperti paraturan pemerintah dan Permendagri demi tercapainya rencana pembangunan yang diharapkan bersama baik pemerintah maupun masyarakat, sehingga aspirasi yang disampaikan pun tidak boleh sembarangan, ungkapnya pada saat rap

Pokok Pikiran DPRD Jangan Memaksakan PAD

Dalam mengelola suatu daerah otonom, pemerintahnya harus menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Ada banyak hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam penyusunan APBD ini. Mengingat pada saat sekarang, dunia masih dilanda pandemi Covid – 19, tentunya harus juga dipertimbangkangkan oleh pemerintah. Demikian pula dengan pemerintah daerah kabupaten karangasem. Komponen dasar dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan asli daerah terdiri dari pajak daerah, restribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain – lain PAD yang sah. Rencana Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karangasem untuk tahun 2022 dibahas dalam rapat gabungan komisi DPR D kabupaten Karangasem bersama dengan pihak eksekutif yang diwakili oleh Sekretaris Daerah yaitu I Ketut Sedana Merta pada Selasa 16 Nopember 2021. Terjadi perdebatan tentang keterwakilan bupati oleh Sekertaris Daerah dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pe

SYUKURAN KOMPETISI BOLA VOLI PUTRA MANIK MAS SUKSES PENYELENGGARAAN

K lub Bola Voli The Roster dari Talibeng menjadi kampiun dalam Kompetisi Bola Voli Putra Manik Mas yang dilaksanakan oleh STT. Dirga Parandita Banjar Dinas Temaga, Desa Kertha Buana Sidemen pada 8 Maret 2022.  Kompetisi ini diikuti oleh 31  Klub Bola Voli dari Kecamatan Sidemen, Rendang dan Selat. Seperti diketahui kegiatan ini dibuka oleh Bupati Karangasem, I Gede Dana pada 28 Januari 2022. Seiring dengan kesukesesan penyelenggaraan kompetisi tersebut STT. Dirga Parandita menyelenggarakan kegiatan syukuran pada 10 Maret 2022 dengan melakukan persembahyangan bersama di Pura Penataran Temaga. Hadir dalam kegiatan persembahyangan tersebut, Pembina panitia kompetisi, tokoh masyarakat spiritual banjar Temaga serta  anggota DPR D Kabupaten Karangasem. Pembina panitia, I Komang Edi Tresna mengharapkan ke depan kegiatan ini dapat laksanakan secara berkesinambungan untuk memperkuat kebersamaan guna mencapai tujuan tertinggi dengan selalu menjunjung tinggi sportivitas. Demikian halnya tokoh mas