Langsung ke konten utama

Pelayanan PDAM Perumda "Tirta Toh Langkir" Sering Kecrat - Kecrit

Karangasem - Jumat 16 Juli 2021 

Dalam pengelolaan sebuah badan usaha dalam bentuk apapun sangat diperlukan adanya Manajemen yang baik serta didukung oleh sumber daya manusia yang baik pula. 

Demikian halnya dengan PDAM yang pada prinsipnya dibentuk untuk mengelola sumber daya air yang dimiliki oleh suatu daerah dalam hal ini adalah Karangasem untuk kemakmuran rakyat, sehingga diperlukan adanya manajemen strategis dan sumber daya manusia yang memiliki daya saing tinggi untuk memajukan suatu badan usaha. 

Pelayanan yang prima baik dari sisi kualitas, kwantitas serta kontinuitas adalah suatu keniscayaan yang harus dibangun oleh Manajemen PDAM, selain peningkatan kualitas sumber daya manusianya termasuk juga dalam keterbukaan informasi atau akuntabilitas. 

Pada Tanggal 16 Juli 2021 telah dilakukan rapat gabungan antara DPR Daerah Kabupaten Karangasem dengan PDAM Perumda “Tirta Tohlangkir” dan eksekutif. Pada rapat ini anggota DPR D Kabupaten Karangasem dari fraksi PDI Perjuangan, I Wayan Sumatra memberikan fokus argumentasinya terhadap keberadaan Perumda "Tirta Toh Langkir"  dalam hal pelayanan baik tentang  kualitas, kwantitas dan kontinuitas.

Wilayah Karangasem yang banyak pengunungan dan perbukitan yang masih hijau berpengaruh terhadap keberadaan sumber air baik secara kualitas, kwantitas maupun kontinuitas sepanjang sumber daya manusianya mampu mengelola kekayaan alam yang telah dianugrahkan tersebut dengan baik . 

Menurut Sumatra, secara kualitas sumber air yang ada di kabupaten Karangasem tidak ada duanya jika dibandingkan dengan wilayah lainnya di Bali. Secara Kuantitas Sumatra menandaskan bahwa, "Selama ini  Karangasem dianggap adalah daerah yang kering, padahal memiliki banyak sumber air serta sungai terbesar di Bali", Ucapnya. 

Beberapa sumber air yang ada di ada di Karangasem adalah di Tauka, Telaga Waja, Tirta Gangga dll. 
Hal yang paling sering dikeluhkan oleh masyarakat terhadap pelayanan PDAM karangasem adalah kontinuitas (terus menerus mengalir). "masalah kontinuitas paling sering dikeluhkan oleh pelanggan dengan bahasa "Kecrat Kecrit"  (Kadang Mengalir Kadang Tidak) dan ini kita harus akui", tutur Sumatra. 

Dalam rapat itu juga Sumatra menyampaikan bahwa dari ketiga komponen pelayan yang ada baik kualitas, kwantitas dan kontinuitas sesungguhnya semua adalah bermuara pada masalah Sumber Daya Manusia dan akuntabilitas yang perlu perbaikan dimasa depan. 

Menutup pernyataannya Sumatra kembali menekankan pentingnya kontinuitas dalam pelayanan PDAM kepada para pelanggan. Dia mengatakan bahwa "Pelayanan itu, intinya air itu mengalir, karena sebaik apapun perencanaan yang kita buat kalau pada akhirnya air tidak sampai atau mengalir kepada pelanggan maka itu bukan pelayanan namanya".

Sebaik atau sehebat apapun perencanaan itu jika tidak dapat mencapai tujuan utamanya maka hal itu bukan perencanaan yang efektif. Sumatra mencontohkan bahwa pasar itu dibangun dengan indah yang nilai estetika  tinggi tetapi tidak ada yang melakukan transaksi atau interaksi antara permintaan dan penawaran maka hal itu tidak efektif. Contoh lainnya dalam pembangunan jalan raya yang dibuat dengan tampilan yang melengis (Hot Mic), seharusnya ramai dengan lalu lintas, tetapi tidak dilalui oleh kendaraan juga manusia maka itu adalah perencanaan yang tidak efektif. 

Hasil akhir yang diharapkan oleh pelanggan PDAM adalah bagaimana mereka terlayani dengan baik terutama kontinuitas air, oleh karenanya diperlukan suatu keterbukaan informasi oleh PDAM, sehingga para pihak yang terkait dapat memberikan kritik dan saran yang membangun pun halnya dengan pihak PDAM harusnya mau untuk dikritik. 

 

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

BELANJA DAERAH, SUMATRA: JANGAN ADA MASYARAKAT YANG TIDAK DILAYANI BPJS KESEHATAN!!

Keberadaan anggaran pendapatan dan belanja daerah merupakan hak atau wewenang yang diberikan oleh pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk membangun daerah dan masyarakatnya sesuai dengan potensi dan kulturnya, sehingga pemerintah daerah dituntut untuk menyusun kebijakan umum belanja daerah yang pro rakyat disamping juga untuk mendukung pembangunan pemerintah secara nasional di masa pendemi seperti sekarang ini. Dalam penyusunan belanja daerah, pemerintah berkolaborasi dengan dewan perwakilan rakyat daerah untuk mendapatkan aspirasi masyarakat yang diwakilinya. I Wayan Sumatra anggota DPR D Karangasem dari fraksi PDI Perjuangan menyatakan bahwa dalam penyusunan kebijakan umum belanja daerah harus berpedoman pada aturan perundang – undangan yang berlaku seperti paraturan pemerintah dan Permendagri demi tercapainya rencana pembangunan yang diharapkan bersama baik pemerintah maupun masyarakat, sehingga aspirasi yang disampaikan pun tidak boleh sembarangan, ungkapnya pada saat rap

Pokok Pikiran DPRD Jangan Memaksakan PAD

Dalam mengelola suatu daerah otonom, pemerintahnya harus menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Ada banyak hal yang harus diperhatikan dan dipertimbangkan dalam penyusunan APBD ini. Mengingat pada saat sekarang, dunia masih dilanda pandemi Covid – 19, tentunya harus juga dipertimbangkangkan oleh pemerintah. Demikian pula dengan pemerintah daerah kabupaten karangasem. Komponen dasar dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah adalah Pendapatan Asli Daerah. Pendapatan asli daerah terdiri dari pajak daerah, restribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain – lain PAD yang sah. Rencana Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karangasem untuk tahun 2022 dibahas dalam rapat gabungan komisi DPR D kabupaten Karangasem bersama dengan pihak eksekutif yang diwakili oleh Sekretaris Daerah yaitu I Ketut Sedana Merta pada Selasa 16 Nopember 2021. Terjadi perdebatan tentang keterwakilan bupati oleh Sekertaris Daerah dalam pembahasan Rancangan Anggaran Pe

SYUKURAN KOMPETISI BOLA VOLI PUTRA MANIK MAS SUKSES PENYELENGGARAAN

K lub Bola Voli The Roster dari Talibeng menjadi kampiun dalam Kompetisi Bola Voli Putra Manik Mas yang dilaksanakan oleh STT. Dirga Parandita Banjar Dinas Temaga, Desa Kertha Buana Sidemen pada 8 Maret 2022.  Kompetisi ini diikuti oleh 31  Klub Bola Voli dari Kecamatan Sidemen, Rendang dan Selat. Seperti diketahui kegiatan ini dibuka oleh Bupati Karangasem, I Gede Dana pada 28 Januari 2022. Seiring dengan kesukesesan penyelenggaraan kompetisi tersebut STT. Dirga Parandita menyelenggarakan kegiatan syukuran pada 10 Maret 2022 dengan melakukan persembahyangan bersama di Pura Penataran Temaga. Hadir dalam kegiatan persembahyangan tersebut, Pembina panitia kompetisi, tokoh masyarakat spiritual banjar Temaga serta  anggota DPR D Kabupaten Karangasem. Pembina panitia, I Komang Edi Tresna mengharapkan ke depan kegiatan ini dapat laksanakan secara berkesinambungan untuk memperkuat kebersamaan guna mencapai tujuan tertinggi dengan selalu menjunjung tinggi sportivitas. Demikian halnya tokoh mas